Benarkah Air Bisa Menyembuhkan Orang Sakit?

Wednesday 16 March 2011

Ya sebuah pertanyaan yang kerap saya lontarkan kepada guru saya ketika waktu masih kecil, apa benar air bisa menyembuhkan dan juga bisa mencerdaskan bagi orang yang meminumnya?. Ketika saya masih berumur 9 tahun saya sering sholat di Mushola dan kebiasaan dikampung saya kalau tiba waktu malam jum’at, pada sore menjelang sholat mahgrib penduduk disekitar berbondong-bondong pergi ke Mushola khususnya para ibu-ibunya dengan membawa ceret atau botol yang berisikan air minum buat diletakkan dipojok mihgrab Mushola, kegiatan ini memang sudah mentradisi turun-temurun.

Dan kalau saya perhatikan di kota Banjarmasin khususnya di desa-desanya masih kental dengan keyakinan seperti ini, apalagi memang mayoritas masyarakatnya sangat fanatik dengan NU. Ketika waktu masih berumur 6 tahun saya sempat ingat, pada waktu itu juga pernah diminta sama Ibu untuk membawa air keMushola, dan setelah selesai sholat maghrib para jamaah membaca yasin secara berjamaah. Dan ketika selesai sholat isya air-air yang didepan mihrab kembali diambil oleh ibu-ibu termasuk sayapun kembali membawa pulang kembali kerumah.

Pernah suatu ketika saya sakit demam hingga satu minggu lamanya, ibu saya sempat menghawatirkan saya karena sudah enam hari panas badan saya belum turun-turun, akhirnya ibu saya mengambilkan air yang ada dibotol kemudian dia tuangkan kegelas untuk diminumkan kepada saya. Pada saat ibu mau meminumkan kemulutku saya sempat bertanya” ibu ini air apa? “ air yasin “jawab ibuku “air yasin? tanyaku dengan penuh keheranan” ia ini air yang kamu bawa minggu lalu ke Mushola. Akhirnya saya pun meminumnya dengan sedikit ragu, ayo minum lagi habiskan ya” kata ibu.

Pada hari ketujuh, badan saya mulai terasa segar tidak panas lagi hanya pusing sedikit, lambat laun pada sorenya sudah sangat segar rasanya. Dari peristiwa itu saya sempat heran apa ia karena air kemarin yang saya minum?. Mungkin ini semata-mata karena kehendak Allah bukan yang lain pikirku pada waktu itu.

Seiring dengan berjalannya waktu ketika saya sudah beranjak dewasa, saya mulai berpikir kembali mungkin ada hubungannya antara air yang saya minum dulu itu dengan kesembuhan saya. Dari pengalaman waktu kecil itu dengan sendirinya saya sudah meyakini bahwa air yang diberikan respon positif akan berpengaruh pada molekul-molekul air itu, keyakinan ini muncul ketika saya membaca sebuah buku yang berjudul ”The True Power Of Water” yang dikarang oleh Dr. Masaru Emoto dibuku itu ia menjelaskan bahwa air itu “hidup” dan dapat merespon apa yang disampaikan manusia.

Jadi apa yang dibacakan pada air baik kalimat positif maupun negatif itu akan segera direspon oleh air dengan cepat untuk kemudian ia rekam.
Pada intinya air sanggup membawa pesan ataupun imformasi yang diberikan padanya, ketika yang tertangkap oleh air itu kalimat positif maka air itu akan bereaksi dan secara perlahan ia membentuk kristal heksagonal yang indah. Sebaliknya kalau yang dilontarkan kalimat negativ katakanlah memberi sumpah serapah atau memaki-makinya maka dengan sendirinya air tersebut bereaksi berubah bentuk yang tadinya kristalnya tersusun indah tiba-tiba berubah menjadi berhamburan menjadi tidak jelas bentuknya.

Dari temuan Masaru ini saya semakin yakin dan sadar, betapa Allah menciptakan air itu besar mamfaatnya. Dan lebih luar biasanya lagi ternyata apa yang diajarkan oleh Rasululloh SAW pada 14 abad yang silam sudah bisa dibuktikan di abad modern ini, ya seperti ketika kita mau minum air hendaknya berdo’a terlebih dahulu minimal membaca bismilah.

Perlu diketahui Dr. Masaru Emoto melakukan penelitian selama 2 bulan bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang ahli sains yang mahir menggunakan mikroskop). Masaru yang menyelesaikan pendidikannya di Yokohama Municipal University Departemen Kemanusiaan dan Sains jurusan Hubungan Internasional berhasil mendapatkan foto kristal air dengan membekukan air pada suhu -25 derajat Celsius dan menggunakan alat foto berkecepatan tinggi. Lalu ditelitilah air dengan menggunakan respon kata-kata, gambar, serta suara. Hasilnya luar biasa, sebagaimana yang sudah dibaca banyak orang. Air, katanya, bisa menerima pesan.

Bahkan dalam bukunya yang lain, "The Hidden Message in Water", Masaru mengatakan, air seperti pita magnetik atau compact disk.

Kata-Kata

Air mengenali kata tidak hanya sebagai sebuah desain sederhana, tetapi air dapat memahami makna kata tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi yang baik maka air akan membentuk kristal. Jika kata positif yang diberikan, maka kristal yang terbentuk akan merekah luar biasa laksana bunga yang sedang mekar penuh, seakan ingin menggambarkan gerakan tangan air yang sedang mengekspresikan kenikmatannya.

Sebaliknya, jika kata-kata negative yang diberikan, maka akan menghasilkan pecahan kristal dengan ukuran yang tidak seimbang. Mungkin juga air dapat merasakan perasaan orang yang menulis kata tersebut. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jika air diberi kumpulan kata yang merupakan doa?. Saya sempat berpikir apa orang-orang yang ada dikampung saya mengetahui akan respon air tersebut, karena selalu melakukan kegiatan itu. Wallahu a’lam bissawab, yang jelas mereka sedikit banyaknya memiliki keyakinan akan hal itu, meskipun dalam bentuk lain. Dan perlu dicatat keyakinan yang yang mereka bawa adalah keyakinan yang lahir dari benih-benih keimanan.

Subhanallah,kata inilah yang terucap ketika saya membaca buku tersebut betapa kata-kata yang terlontar dari mulut kita sangat besar pengaruhnya, apalagi kalau kata yang terlontar adalah kalimat doa, maka sungguh besar pengaruhnya.

Dr. Masaru sendiri menggunakan kekuatan air untuk pengobatan dengan menemukan efek gelombang energi yang dia sebut sebagai HADO (energi atau kumpulan getaran yang ada pada sebuah benda). Lalu dengan HADO inilah Dr.Masaru bisa memformat efek energi air untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Pengobatan dengan HADO ini merupakan salah satu cara pengobatan alternative.

Menurut Masaru, banyak peneliti saat ini mulai mempelajari berbagai pengobatan alternative karena merasakan beberapa kekurangan dalam obat konvensional Barat, yang hanya mampu mencapai level sel yang menyebabkan gejala penyakit. Sedang air HADO mampu mengobati penyakit hingga ke dalam partikel sub atom terkecil. Sudah ada beberapa pasien Dr.Masaru yang sembuh setelah meminum air HADO.

Penerima Informasi

Berdasarkan penelitian Dr.Masaru, saya semakin yakin bahwa kualitas air dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk, bergantung pada informasi yang diterimanya. Dan hal penting manusia juga dipengaruhi oleh informasi yang kita terima karena 70% tubuh manusia dewasa adalah air.

Konsekuensi logisnya adalah manusia, sebagai makhluk yang sebagian besarnya terbentuk dari air, sudah seharusnya diberikan informasi yang baik. Jika kita melakukan hal ini, pikiran dan tubuh kita akan menjadi sehat. Di pihak lain, jika kita menerima informasi yang buruk, kita akan merasakan sakit.

Ambil contoh begini; Sebagian orang mengatakan bahwa mereka merasa lebih baik hanya dengan berbicara kepada dokter. "Efek placebo" ikut berperan saat dokter yang mereka percayai berkata, "ini cuma flu biasa, Anda hanya perlu banyak istirahat. Jangan khawatir, Anda akan segera sembuh."

Dengan mendengarkan kata-kata dokter tersebut, rasa cemas dan takut dalam diri mereka benar-benar hilang. Kata-kata tersebut membangunkan kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri, yang memang sudah ada dalam tubuh manusia.

Pada zaman dahulu seorang dokter adalah orang yang juga ahli dalam bidang agama, seperti Ibnu Sina, Aljaber atau tabib-tabib lainnya sehingga dia tidak hanya memberikan solusi secara konvensional, namun sekaligus memberikan "efek placebo" lewat kata-kata positif berupa doa atau motivasi yang sarat nilai spiritual.

Hal ini juga berlaku bagi konselor yang harus mempunyai kemampuan untuk mengirim gelombang yang baik agar bentuk gelombang abnormal pada pasien dapat diperbaiki.

Efek kata-kata juga bisa menimbulkan perilaku negative. Orang acapkali melakukan bunuh diri setelah membaca informasi tentang materi bunuh diri. Sekitar dua puluh tahun lalu seorang idola remaja di Jepang melakukan bunuh diri. Dengan cepat berita tersebut menyebar, banyak remaja-remaja lain mengikuti jejaknya. Kejadian tentang hantu pembunuh di Jepang juga mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Nikmat yang mana lagi?

Mari kita ingat kembali bahwa air yang diberikan kata-kata positif akan menyusun kristal-kristal yang indah. Air mempersembahkan kepada kita makna yang mengagumkan bahwa kita seharusnya menjalani hidup dengan cara yang baik, serta tetap menjaga kesehatan pikiran dan tubuh kita serta berikankata-kata yang positif (informasi) yang baik kepada manusia, yang 70% tubuhnya adalah air.
Sungguh kita tidak akan mampu menghitung nikmat Allah SWT yang diwujudkan-Nya berupa air.

"Allah-lah yang telah Menciptakan langit dan bumi serta menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia Mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah Menundukkan (pula) bagimu supaya behtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah Menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai." (QS. Ibrahim : 32).

Sebagai penutup, dalam sebuah karya ilmiah yang ditulis Dr. Akiko Sugara dari Jurusan Ilmu Kesehatan Universitas Tokyo tentang HADO dalam makanan membuktikan efek buruk daging babi pada orang yang memakannya.

Bersandar pada Dr. Masaru Emoto dan Dr. Akiko Sugara kita dapat memahami betapa luar biasa yang diberikan Allah kepada manusia, meski terkadang otak kita tidak sampai kepadanya. Pertanyaanya, lalu nikmat yang mana selain kita senantiasa bersyukur kepadaNya?Wallahu'alam bishshawwab

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License