Pengalamanku Mengatasi Anak ADHD Yang Susah Diarahkan

Wednesday 2 March 2016

Bagi orang tua memiliki anak merupakan karunia besar dari Allah SWT selain amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan pada-Nya. Namun terkadang orangtua berharap sesuatu yang lebih atau yang ideal dan itu sah-sah saja berharap nanti kalau punya anak yang sholeh dan sholehah, penurut mudah diarahkan.

Anak ADHD dimata sebahagian masyarakat kita masih dianggab anak nakal, anak yang tidak mau diatur dan suka membangkang dan sebagainya.  Cap dan pelabelan yang disematkan kepada anak ADHD adalah salah satu bentuk stigma yang tidak semestinya diberikan pada mereka, karena anak ADHD sebenarnya kalau dia bertindak atau melakukan sesuatu bukan murni atas kemauannya sendiri akan tetapi diakibatkan oleh gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas. Anak ADHD sangat mudah terganggu perhatiannya dengan hal-hal benda-benda yang bergerak maupun suara-suara yang berisik.

Saya sebagai pendidik anak berkebutuhan khusus pada awalnya sempat kewalahan menghadapi anak seperti ini yang tidak bisa tenang karena gerak psikomotor yang tak terkendali, hampir setiap lima menit selalu bergerak dan itu terjadi ketika siswa yang bersangkutan masih TK B, pernah suatu ketika ananda katakanlah namanya Abdullah pada saat duduk melingkar dan sang guru sudah melakukan opening (do’a bersama) tiba-tiba kipas angin berputar dengan cukup kencang seketika ananda Abdullah langsung berdiri dan berlari mendekati kipas yang lagi menyala, seketika itu juga ia langsung memegang kipasnya sambil menggoyang-goyang kipas tersebut.

Guru dan siswa melihat akan prilaku Abdullah merasa kaget karena kipas anginnya sempat jatuh, hampir saja mengenai ananda. Alhamdulillah dengan kesigapan asisten guru dan guru pendidik khusus saya merasa terbantu pada saat mau melakukan kegiatan sentra.

Ananda melakukan gerak akibat dipengaruhi dari stimulus atau rangsangan dari luar dan juga dari dalam dirinya, stimulus yang dari luar berupa lingkungan sekitar yang kurang mendukung baik berupa suara yang terlalu berisik, gambar atau benda yang menarik perhatiannya. Oleh sebab itu suara-suara yang membuat bising sebisa mungkin diminimalisir.

Prinsip dan penanganan untuk anak hiperaktif (ADHD)

·   Berikan waktu yang lebih banyak dibandingkan anak pada umumnya untuk mengerjakan tugas
·     Ingatkan dengan cara menghampirinya jika tidak ada asisten guru/shadow
·     Selalu berikan reward ketika anak berhasil mengerjakan tugas
·  Materi disampaikan secara sederhana menggunakan berbagai metode dan media (visual dan auditory).

Terkadang anak hiperaktif perlu diberi obat untuk membantu agar ia lebih tenang pada saat beraktifitas. Bagi yang tidak ingin menggunakan obat-obatan atau suplemen, berikut ada cara alami baik fisik maupun psikologis untuk menangani energi berlebih dan menenangkan anak hiperaktif:
1.   Bantu anak hiperaktif mengatur napasnya ketika anak ingin menenangkan diri, terutama jika anak merasa marah atau frustasi. Dorong anak untuk mengambil napas dalam-dalam, hirup napas dari hidung dan buang melalui mulut secara perlahan.
2.   Pasilitasilah anak berupa air busa hangat buat mandi dengan dikasih sedikit garam pada saat di rumah.
3. Tambahkan satu atau dua mainan sederhana ke dalam bak mandi, tapi hindari memberi    anak terlalu banyak mainan.

4.  Ajarkan kedisiplinan.
    Anak-anak hiperaktif cenderung tidak disiplin. Mereka tidak mau tenang, dan cenderung membangkang. Tidak patuh pada aturan. Nah, jika demikian, maka Anda harus membuat sebuah “kontrak” perjanjian dengannya untuk berlatih disiplin. Ajarkan disiplin bukan dengan bentakan atau pukulan, lakukan dengan memberi pengertian yang tentu saj tidak cukup satu kali dilakukan dan perlakukan anak dengan penuh kasih sayang.

5. Tidak menghukumnya secara berlebihan.
Bukan salah anak Anda jika ia hiperaktif, oleh karena itu jangan menghukum tapi berilah konsekuensi logis

6.  Banyak bersabar.
Ini adalah tuntutan utama bagi para orangtua. Tanpa kesabaran, maka Anda tidak akan dapat menangani anak Anda dengan baik karena semakin anda kesel maka ananda juga akan semakin tantrum (marah yang berlebihan)

7.  Menjaga komunikasi dan membangun kesepakatan bersama.
Ketika anak melihat dan merasakan perhatian yang diberikan orangtuanya, dan memang, perlu diakui, bahwa menjalin komunikasi dengan anak-anak hiperaktif ini harus senantiasa dibangun, Ibaratnya harus setiap saat dan kesempatan kita mengajaknya berkomunikasi. Dan bukannya memanjakan, perhatian terhadap anak-anak hiperaktif memang harus lebih banyak dibandingkan saudara-saudaranya yang normal yang mudah diarahkan.

Seiring dengan berjalannya waktu ananda yang dulunya masih TK B belum bisa bicara dengan jelas, istilahnya masih menggunakan bahasa planet, Alhamdulillah sekarang sudah luar biasa perkembangannya pada saat ananda kelas 1 hingga kelas 4 SD sekarang kalau berbicara sangat lancer meskipun ada beberapa kata yang dia ungkapkan ada cadelnya. Namun untuk secara keseluruhan terutama konsep pada ranah kognitif sangat memuaskan kaitannya dengan nilai akademik.
Kebanyakan orang mengatakan anak ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tapin bagi Allah tidak ada yang mustahil. Hanya saja dibutuhkan usaha mujahadah yang tinggi dengan disertai do’a yang terus-menerus, insyaAllah ada perubahan  kearah hidup yang normal dan lebih berkualitas.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License