Jadilah Guru Teladan Sejati

Wednesday 7 September 2016

Menjadi guru adalah pekerjaan mulia, siapapun bisa menjadi guru baik di rumah, lingkungan masyarakat terlebih-lebih yang formal seperti di Sekolah. Oleh karena itu untuk mengajar yang formal butuh keahlian dalam mengajar, harus menguasai materi, menguasai kelas, dan  menginspirasi. Jadi sepantasnyalah seorang guru harus terus berlatih, jangan bosan hingga mahir ketika mengajar di kelas. Guru tidak sekedar transfer ilmu kepada anak didik tapi lebih dari itu yakni bisa memberikan tauladan yang baik kepada anak didiknya hingga kelak mereka memiliki bekal dasar yaitu akhlak hingga menjadi manusia yang beradab.
Guru yang hebat tidak hanya memiliki kompetensi sesuai dengan akademiknya akan tetapi lebih dari itu, yakni mampu menjiwai dan memahami karakter dan gaya belajar setiap siswa oleh karenanya ketika mau menyampaikan materi perlu adanya penyegaran atau ice breaking tujuannya untuk minta perhatian dan menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Karena bagaimanapun ada saja diantara murid yang masih belum fokus karena masih terbawa suasana di rumah di sinilah guru memainkan peranannya.
Guru inspiratif harus memiliki kepribadian yang menarik sehingga dapat menstimulasi siswa untuk mengembangkan potensi diri, menumbuhkan kesadaran siswa dalam mengembangkan gaya belajarnya, selain menjalin kehangatan interaksi dengan siswa sehingga guru dilihat sebagai sosok yang menyenangkan, dan dapat menjadi mitra belajar yang menyenangkan.
Begitu juga untuk menjadi guru yang dihargai bukan hanya oleh murid di kelasnya juga oleh teman di team guru-guru sekolah tersebut oleh karena itu penting memperhatikan beberapa hal yaitu :
1.   Banyak tersenyum dengan siapapun baik itu siswa maupun sesama guru; dengan senyum anda dapat menciptakan lingkungn sosial yang bersahabat, kita merasa lebih nyaman dan membuat orang disekitar kita menjadi lebih rileks, walaupun kita mungkin sedang didera banyak masalah, tetap memberi senyuman, karena dengan banyak senyum selain memang bernilai sedekah secara psikologis dapat membuat suasana hati lebih tenang dan dapat dipercaya oleh rekan kerja maupun siswa-siswinya. Sebaliknya kalau wajah selalu cemberut apalagi menampakkan kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah. Dan pada akhirnya kegiatan belajar mengajar jadi kurang menyenangkan.

2.   Peka terhadap kondisi suasana dan karakter siswa; Sering kali guru tidak mengamati sikap-sikap siswa disaat mengajar, kalau guru asyik sendiri maka wajar kalau ada beberapa siswa yang juga asyik dengan aktifitasnya sendiri hingga tak lagi memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru.  Ketika guru sedang berbicara lantas ada satu atau dua siswa sedang mengobrol segera minta perhatian kepara siswa dan itu banyak cara yang bisa dilakukan seperti ; dengan mengangkat tangan kanan sambil berucap diawal “minta perhatian,” kemudian angkat tangan kanan tanpa bersuara. Tentu sikap guru seperti itu sudah ada kesepakat diawal sebelum memulai pembelajaran.

3.   Tidak mengeluarkan kata-kata negatif apalagi sampai menjelekkan siswa atau menceritakan guru lain; Tak seorang pun ingin aibnya dibuka secara umum apalagi dibelakang diri siswa. Jika guru terus melakukan itu siswa bisa menilai bahwa gurunya yang sebenarnya bermasalah akibatnya membuat siswa menjadi ragu dan tidak percaya atas perilaku guru tersebut.

Menjadi guru teladan memang membutuhkan waktu dan proses, dan itu merupakan dambaan bagi setiap guru yang memiliki dedikasi. Guru  adalah role model, segala tingkah laku guru baik ucapan maupun tindakan akan selalu menjadi perhatian. Dan itu sudah menjadi pakem bagi siapapun baik guru yang ada di rumah yaitu orang tua, terlebih lagi para pengambil kebijakan pada bidangnya masing-masing.
Tips ketika mau memulai pembelajaran yang baik dan berkesan :
1.   Membuat perangkat pembelajaran dengan perangkat peraganya; Idealnya seorang guru seminggu sebelum menyampaikan materi sudah menyiapkan RPP dan alat peraganya.
2.   Selalu berpikir positif ; Sebelum mengajar penting seorang pendidik untuk selalu berpikir positif pada saat mau memulai pembelajaran, karena pikiran positif mempengaruhi sikpap dan prilaku guru. Dan siswa juga dapat melihat wajah yang sejuk pada diri guru.
3.   Memberi reward dan punishments; Reward bisa diberikan kepada siswa yang betul-betul mengikuti pembelajaran dengan baik. Dan reward banyak bentuknya bisa berupa pujian, memberikan bintang kalau siswa TK atau SD dan kalau sudah SMP dan SMA bisa yang lebih dari itu. Sedangkan punishments dapat diberikan sewajarnya dan proporsional.
4.   Fun learning; Dengan suasana belajar yang menyenangkan pastilah akan bermunculan inspirasi-inspirasi baru yang menyegarkan. Inspirasi ini tidak hanya diciptakan oleh guru, tetapi sangat mungkin inspirasi tumbuh dari dalam diri siswa dan tugas guru yang menumbuhkannya.


Dengan menjalankan tips yang sesuai maka sedikit banyaknya akan ada pengaruh yang positif namun semua itu tidak terlepas dari do’a dan usaha yang terus menerus selain meningkatkan kompetensi-kompetensi lainnya yang memang sangat dibutukan guna menunjang profesionalisme. Mengutip kata Mario Teguh, “Guru terbaik adalah guru yang sadar bahwa ia adalah seorang guru”. Oleh karenanya sangat jelas bahwa seorang guru dituntut untuk lebih profesional dan bisa lebih menjiwai dan untuk menuju kesana langkah awal adalah memiliki niat yang tulus yaitu ingin melakukan perubahan bagi umat dan bangsanya. 

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License