Untuk Jiwa yang lagi Bersedih

Wednesday 1 April 2020


Hari-hari demi hari ada saja peristiwa yang kurang mengenakan hati dan jiwa entah karena masalah dengan teman, istri, anak dan orangtua, hai orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak bergairah dalam hidup ini, yang hari-harinya sempit, dan jalan nafasnya tersumbat, di sana ada kemenangan yang nyata, pertolongan yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan, dan kemudahan setelah kesulitan.
Di sekitar anda ada hal-hal kecil yang tersembunyi. Ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan, dan ada janji yang pasti. Sebagaiman janji Tuhan dalam QS. Ar-Rum ayat : 6 yang artinya “Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya”
Di dalam kesempitan yang anda rasakan, tersembunyi jalan keluarnya. Dalam musibah yang anda hadapi, ada hal yang akan menyelamatkan dari musibah itu sendiri. Justru dalam hal-hal yang tidak anda sukai itu, ada kenikmatan, dan kebaikan. Dan dalam hal ini lagi-lagi Tuhan telah memberikan kepastian pada suroh Al-Fathir ayat : 34 yang artinya “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka dari kami”
Kesedihan memang pada dasarnya adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar -terasa- sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya.

Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenaya, k
ita akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.

Seorang bijak adalah orang yang mencari alternatif terapi penyembuhan yang lebih baik,
Do’a dan dzikir merupakan sarana  terapi jiwa begitupun sholat lima waktu. Maka syarat awal agar berfungsinya obat bagi jiwa adalah selalu banyak mengingat Allah SWT.

Wahai yang sedang bersedih...

Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika kita mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan dalam beribadah penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku jiwa yang selalu riang gembira.

Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri dengan ketentuan-ketentuan utama dan -membiasakan- untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan haqiqi. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala kita membaca do’a sambil menghayati
arti dari do’a yang kita panjatkan.

Wahai yang sedang bersedih...

Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.

Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki niat dan tekad, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung pada niat dan tekad. Oleh karenanya niat sangat menentukan dalam mewujudkannya dan itu ditopang oleh tekad yang kuat agar tujuan kita dapat tercapai dengan baik
. Wallahu a’lam bissawab.



No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License