BERBENAH SEJAK DARI MAHASISWA (Harapan Dari Beasiswa Pendidikan Indonesia)

Wednesday 1 January 2014

Opini dari sahabatku Nur Ivan



Daku mengawali kembali jemari yang kasar ini dengan klik huruf ke huruf lalu jadilah untaian kata.Demi menulusuri kembali hikmah yang terselip dari hati yang mulai buta dengan pengabdian.Mudah-mudahan jadi tercerahkan meskipun kesekian kalinya terjatuh dan terbangun kembali.
Di awal januari 2014 bertepatan dengan 1 tahun yang lalu mereka mengawali pendidikan di sebuah perguruan tinggi.Suatu usia yang sudah matang untuk suatu bekal pengetahuan untuk kembali mengabdi kepada masyarakat,kalau tidak bisa disebut belum pengalaman.
Tahun ini tentunya tantangan tugas ke depan semakin luas dan kompleks mengikuti perkembangan zaman sehingga kami para penerima beasiswa dari pemerintah dituntut harus bisa menyesuaikan diri untuk menjawab tantangan tugas yang sedemikian besar dalam pengabdian kepada masyarakat.Untuk itu kami mencoba sedikit merefleksi kebelakang apa saja yang telah di perbuat bagi agama, bangsa dan negara selama 1tahun menggunakan dana beasiswa ini,sehingga ke depannya dalam setiap jiwa mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa dari pemerintah mulai merasakan suatu tekad pengabdian hanya untuk bangsa dan Negara Indonesia tercinta.
 HARAPAN PEMUDA MASA DEPAN INDONESIA
Seorang mahasiswa yang berprestasi itu sendiri sebenarnya telah bertekad,jauh sebelum mereka menerima beasiswa pendidikan yang dijalaninya.Mereka telah terentang dari sejak masa mereka menjalani masa belajar di bangku sekolah yang waktu itu masih membentuk suatu angan-angan atau bahkan hanya impian hampa.
Pada hakekatnya semua orang berharap(dan percaya) bahwa seorang mahasiswa yang menerima beasiswa mampu menjawab tantangan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan kemampuannya dan sesuai pula dengan tuntutan zaman.Setiap mahasiswa penerima beasiswa wajib mempertanggungjawabkan nama baiknya begitu pula lembaga asal dia di utus sebagai penerima beasiswa, serta tanggung jawab moril terhadap penggunaan dana yang telah diperolehnya selama masa perkuliahan.Nilai-nilai inilah yang harus diwarisidan yang harus selalu di jiwai oleh setiap mahasiswa berbeasiswa, serta menjadi penghayatannya dalam menjalani tugas demi pengabdian kepada negara dan bangsa.Dan yang paling utama adalah menghilangkan karakter kemalasan,karakter egoistikdalam bermasyarakat
Zaman ini, saat dimana eranya informasi dan teknologi dirasakan telah merubah pada hampir segala sisi peradaban masyarakat.Apapun permasalahan kehidupan di era ini mesti dipecahkan dengan usaha pemberdayaan tekhnologi informasi.Kehidupan masyarakat di zaman ini bak sebuah buku yang senantiasa tersedia untuk di baca yang mana sebuah buku itu akan dapat dipahami, hanya dengan memahami maksud bahasa sebagaimana penulisnya tuliskan.Olehnya itu setiap perubahan tersebut akan membawa masing-masing person, komunitas, masyarakat bahkan lembaga-lembaga yang ada di negeri ini menjadi saling bersaingan secara brutal (baca: bebas) atau globalisasi.
Amanah sebuah perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pembinaan mahasiswa diharapkan untuk menjawab tantangan zaman semacam ini.Maka perguruan tinggi harus berusaha membentuk system kependidikannya menjadi sumber dari segala pemberdayaan informasi tekhnologi bahkan di luar itu perguruan tinggi dituntut agar masyarakat memahami permasalahan yang sedang menerpa bangsanya sendiri dengan tujuan kemaslahatan kehidupan masyarakat. Beberapa di antara hal di atas adalah bagian dari tiga dasar amal (baca: tri dharma) Perguruan Tinggi yang terkadang hanya sebagai lip service para penerima beasiswa di perguruan tinggi.
Pada sisi yang berbeda, kedudukan dan fungsi perguruan tinggi sangat penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Karena di tangan para pemuda-pemudi (dibaca: mahasiswa) inilah akan terjadi sebuah proses perubahan sosial (social change)pada peradaban masyarakat dengan begitu cepatnya.Dan fungsi perguruan tinggi ini harus terwujud dalam perannya yang nyata kalau tidak maka harapan dari seluruh pendayagunaan beasiswa (biaya) ini menjadi kamuplase belaka.Dengan dharma pendidikan, perguruan tinggi diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi budaya.
Anggap saja, dalam penelitiannya, mahasiswa diganang untuk melahirkan teori dan temuan baru bidang pengetahuan serta inovasi perekonomian dan tidak ketinggalan penanaman nilai kebudayaan asli Indonesia yang sangat tinggi.Dalam wujudmengabdi kepada masyarakat, maka mahasiswa harus melayani masyarakat agar turut serta membangun dan mensejahterakan rakyat Indonesia.
Ketika seorang mahasiswa hanya melakukan peran pendidikan sementara itu ia tidak memperhatikan sisi kemasyarakatan serta melupakan tanggung jawab materil milik rakyat yang digunakan, dipastikan akan terjadi ketidakseimbangan perannya dalam pengabdian terhadap kemajuan bangsa ini. Umpamanya, dalam mengabdikan mahasaiswa kepada masyarakat maka sebuah peguruan tinggi harus berperan laksana suatu organisasi sosial bahkan bisa seperti lembaga dakwah.Hal ini disebabkan, adanya kepentingan lain diluar tugas seorang mahasiswa selain sebagai pencari ilmu di bangku kuliah yaitu mengabdi, dan berperan  dalam pemberdayaan sosial masyarakat.
Para dosen juga harus terus mengajarkan kepada para mahasiswa agar mengamati lebih jauh lagi akan adanya pergeseran nilai-nilai yang terjadi di masyarakat.Kelihatanya sudah terjadi pergeseran nilai dari sesuatu yang kurang baik belakangan ini berubah menjadi hal yang biasa saja, dari keakraban hidup bermasyarakat menjadi kehidupan yang individualis, dari budaya bergotongroyong tanpa pamrih berubah drastis menjadi hubungan yang materialis dan sebagainya.Ada lagi pergeseran kaum kaya secara turun-temurun berubah menjadi pola keserakahan, para penduduk pendatang dengan masyarakat setempat, perubahan dramatis pejabat pemerintah dari sebelumnya suasana desa menjadi situasi perkotaan, dan akhirnya semua hal dari sisi kehidupan kalau tidak secepatnya disadari akan mengalami perubahan-perubahan yang tidak terkendali lagi.
Beberapa ilustrasi tadi sudah menekankan bahwa seorang dosen kah dia…?Mahasiswa kah dia…?Semestinya membawakan arus positif yang berarti bagi kualitas hidup masyarakat khususnya orang disekitarnya, melalui berbagai bentuk yang ia inginkan, selain tugas minimal untuk disebut sebagai seorang mahasiswa yakni belajar. Kalau seringkali para praktisi pendidikan tidak bisa lagi membedakan mana yang bersifat aktivitas privasi dengan mana yang bersifat pengabdian kemasyarakatan.
Sebagai gelanggang sekaligus lahan untuk menyemai pion-pion peradaban yang berprikemanusiaan, maka kampuslah tempatnya agar mahasiswa terus mengasah dan menempa diri dengan tujuan untuk memupuk humus-humus modal sosial yang cukup ketika bersinggungan langsung dengan kehidupan masyarakat yang semakin mengganas.Sebagai suatu komunitas keilmuan sederajat mahasiswa, maka perkara tujuan atau hasil output, itu menjadi jauh lebih urgent daripada hanya perkara teknis praktis.Dalam dunia kemahasiswaan, ada perbedaan pendekatan dunia akademi yang derajatnya bukan setingkat mahasiswa.Karena pada tataran kemahasiswaan, maka jadilah mahasiswa merupakan agen unik yang harus senantiasa peka dalam keseharian.
Olehnya itu, maka tugas mahasiswa dan para dosen dan seluruh civitas akademik kampus harus terlibat dalam pengabdian masyarakat. Itu semua lantaran mahasiswa akan menjadi penggerak roda kedamaian dan kemajuan masyarakat. Selain itu pula, mahasiswa penerima beasiswa diharapkan serupa dengan bibit unggul yang ada pada tanah gembur lagi subur, artinya pengelolaannya, pemanfaatan dana materil dari masyarakat haru apik sehingga akan menghasilkan buah yang unggul yakni kembali kepada masyarakat yang berperadaban luhur. Kalau sudah demikan adanya, semoga para penerima beasiswa dari pemerintah berbenah diri berkaca pada hasil panen yang lama agar bangsa ini menjadi beradab dan masyarakatnya berkepribadian luhur.*

Written By :
Nur Rivan (Pengasuh Pesantren Hidayatullah &Mahasiswa Pascasarjana Studi Islam)
Alamat rumah        : Jl. Padigata No.37 Singga, Lakatan, Kec. Galang, Tolitoli-Sulawesi Tengah
Alamat kantor        : Ponpes Hidayatullah Kab. Tolitoli, Jl. Daud Lapau
Alamat sementara  : Ponpes Al Burhan Gedawang - Semarang

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License