Pagi itu pukul 07.00, tampak beberapa siswa SMP Luqman sudah
bersiap untuk turun kelantai bawah, namun dari sebagian kecil masih ada yang
sibuk mencari baju seragamnya. Itulah hiruk-pikuk kamar atas di pagi hari,
suara langkah kaki terdengar jelas menelusuri lantai bawah seakan tak mau kalah
dengan suara bel yang sedang memanggilnya.
"Ustadz kenapa sih upacara,?" celetuk salah
satu siswa. "Semangat-semangat !" kata spontan mulai terlontar dari
seorang ustadznya, sembari melempar senyuman khasnya.
Tepat pukul 07.15 para siswa SMP Luqman Hakim Balikpapan, khususnya kelas IX sudah menyiapkan
segala sesuatu mulai dari teks susunan acara sampai teks pancasila.
"Perhatian seluruhnya, siap gerak !"ucap
ananda Andi penuh semangat. Ananda diamanahi sebagai komandan upacara.
Sedangkan Ustadz Beny Kisnadi bertindak sebagai pembina, beliau menyampaikan
Pentingnya meneladani Rasulullah SAW.
Sebagai informasi, bagi siswa peserta, mengikuti
upacara setiap hari Senin adalah suatu keharusan yang sesuai tata tertib siswa
di sekolah, adapun kalau ada yang tidak mengikuti dikarenakan sakit atau ujur
syar'i bisa dimaklumi. Upacara bendera sejatinya bukan sekedar berbaris dengan
tertib di lokasi upacara.
Lebih dari itu, mengikuti proses upacara dengan hidmad
akan bermanfaat besar bagi siswa terutama sekali dalam membentuk karakter
positif. Karakter positif yang dibentuk pada diri siswa antara lain: disiplin,
cinta akan bangsanya, menjalin kekompakan, saling pengertian dan yang tak kalah
pentingnya membangun kultur adab antara siswa dan guru.
Selain itu upacara bendera bagi siswa juga bermanfaat
untuk melatih diri disiplin terhadap aba-aba dalam upacara bendera. Ada saatnya
posisi siap sempurna dan istirahat di tempat. Ini harus dipatuhi oleh siswa
peserta upacara bendera.
Di tengah rutinitas akademik selama satu pekan
mereka terus berkutat di bawah buku-buku pelajaran, akan ada satu hari di mana
mereka diajak untuk mengenang jasa para pejuang, mereka perlu tau bahwa para
pejuang mayoritas adalah umat islam, yang telah mengorbankan jiwa-raga mereka
untuk merebut kemerdekaan.
Dalam waktu kurang lebih 30 menit siswa diajak untuk
kembali menerawang, betapa pejuang itu rela berkorban untuk kepentingan
bangsanya.
"Tentu itu semua tidak terlepas dari spirit para
nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad SAW". Ucap pembina, sebagai penutup di
sesi akhir upacara.
Masha Allah, agenda yang padat sejak pagi diawali dari
qiyamul lail, upacara, aktivitas KBM hingga menjelang ashar.
Rasa haus dan lapar yang sempat dirasakan terbayar
sudah, tepat pukul. 18.04 adzan berkumandang, alhamdulillah..kata spontan
terlontar dari lisan Para Bintang, semoga kalian pada akhirnya menjadi menjadi
mercusuar dunia yang mampu menerangi umat pada saatnya, aamin!.
Senin, 13 Rabiul Awal 1441 H.
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda sopan kami hargai