Meraih Cinta-Nya Dengan Amalan Sunnah

Monday 11 November 2019

Dini hari pukul 03.10 sayup-sayup terdengar suara pagar pintu gerbang asrama dibuka, tampak suasana gelap menyelimuti halaman asrama. Tidak berapa lama berselang para pengasuh dan kepala asramapun bergerak dan berkeliling dari kamar ke kamar untuk membangunkan santri. Ada yang langsung berdiri, ada yang masih duduk sambil sesekali mengusap matanya. Sebagian besar dari mereka langsung ke kamar mandi untuk bersuci, untuk kemudian bergegas ke mushola. 

Di mushola Pak Direktur sudah stand by untuk mengimami para santri hingga witir. Usai kegiatan di mushola mereka bergegas makan sahur bersama para pengasuhnya. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan istiqamah, karena untuk meraih cinta-Nya perlu dilatih terus menerus agar terbentuk habit dan pada akhirnya menjadi karakter.

Kehidupan selama 24 jam di asrama untuk para bintang tentu perlu waktu dalam beradaptasi. Terkhusus bagi santri baru, untuk mereka bisa mengikuti. Alhamdulillah kesadaran itu mulai tumbuh pada diri mereka, karena kalau melakukan ibadah atas kesadaran sendiri akan lebih mudah mendapatkan kecintaan dari-Nya.

Allâh Azza wa Jalla sangat mencintai kepada para pemuda yang selalu bergantung dan berharap pada-Nya. Setiap ada masalah, langsung ingat kepada-Nya, dan biasanya ibadah sangat berkesan ketika punya masalah. Dan munajat yang paling ampuh disepertiga malam.  Semoga dengan aktivitas ibadah ini para santri dapat istiqamah bersama guru, dan pengasuh hingga akhirnya  Allâh Azza wa Jalla menjadi cinta, sebagaimana dalam hadits kudsi yang berbunyi :

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”

Semoga para pengasuh, dewan guru, dan para pengambil kebijakan diberikan keistiqamahan dan kesabaran dalam mengarahkan dan juga terus menjadi teladan di tengah dahsyatnya fitnah akhir zaman.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License