Meski Puasa, Siswa Tetap Upacara Dengan Semangat

Monday 11 November 2019


Pagi itu pukul 07.00, tampak beberapa siswa SMP Luqman sudah bersiap untuk turun kelantai bawah, namun dari sebagian kecil masih ada yang sibuk mencari baju seragamnya. Itulah hiruk-pikuk kamar atas di pagi hari, suara langkah kaki terdengar jelas menelusuri lantai bawah seakan tak mau kalah dengan suara bel yang sedang memanggilnya.

"Ustadz kenapa sih upacara,?" celetuk salah satu siswa. "Semangat-semangat !" kata spontan mulai terlontar dari seorang ustadznya, sembari melempar senyuman khasnya.

Tepat pukul 07.15 para siswa SMP Luqman Hakim Balikpapan, khususnya kelas IX sudah menyiapkan segala sesuatu mulai dari teks susunan acara sampai teks pancasila.

"Perhatian seluruhnya, siap gerak !"ucap ananda Andi penuh semangat. Ananda diamanahi sebagai komandan upacara. Sedangkan Ustadz Beny Kisnadi bertindak sebagai pembina, beliau menyampaikan Pentingnya meneladani Rasulullah SAW.

Sebagai informasi, bagi siswa peserta, mengikuti upacara setiap hari Senin adalah suatu keharusan yang sesuai tata tertib siswa di sekolah, adapun kalau ada yang tidak mengikuti dikarenakan sakit atau ujur syar'i bisa dimaklumi. Upacara bendera sejatinya bukan sekedar berbaris dengan tertib di lokasi upacara.

Lebih dari itu, mengikuti proses upacara dengan hidmad akan bermanfaat besar bagi siswa terutama sekali dalam membentuk karakter positif. Karakter positif yang dibentuk pada diri siswa antara lain: disiplin, cinta akan bangsanya, menjalin kekompakan, saling pengertian dan yang tak kalah pentingnya membangun kultur adab antara siswa dan guru.

Selain itu upacara bendera bagi siswa juga bermanfaat untuk melatih diri disiplin terhadap aba-aba dalam upacara bendera. Ada saatnya posisi siap sempurna dan istirahat di tempat. Ini harus dipatuhi oleh siswa peserta upacara bendera.

Di tengah rutinitas akademik selama satu  pekan mereka terus berkutat di bawah buku-buku pelajaran, akan ada satu hari di mana mereka diajak untuk mengenang jasa para pejuang, mereka perlu tau bahwa para pejuang mayoritas adalah umat islam, yang telah mengorbankan jiwa-raga mereka untuk merebut kemerdekaan.

Dalam waktu kurang lebih 30 menit siswa diajak untuk kembali menerawang, betapa pejuang itu rela berkorban untuk kepentingan bangsanya.

"Tentu itu semua tidak terlepas dari spirit para nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad SAW". Ucap pembina, sebagai penutup di sesi akhir upacara.
Masha Allah, agenda yang padat sejak pagi diawali dari qiyamul lail, upacara, aktivitas KBM hingga menjelang ashar.

Rasa haus dan lapar yang sempat dirasakan terbayar sudah, tepat pukul. 18.04 adzan berkumandang, alhamdulillah..kata spontan terlontar dari lisan Para Bintang, semoga kalian pada akhirnya menjadi menjadi mercusuar dunia yang mampu menerangi umat pada saatnya, aamin!.

Senin, 13 Rabiul Awal 1441 H.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License