Hiduplah dengan penuh Keyakinan

Wednesday 1 June 2011

 
Hidup ini terkadang memang menampilkan berbagai cerita dan berbagai fenomena yang mengharukan dan juga menyedihkan. Tak terbayangkan. Seorang ayah yang dia hanya bisa bekerja dan bekerja bagi keluarga, kemiskinan yang menimpa mereka itu adalah garis hidup yang mustahil diubah atau istilahnya pasrah pada takdir.

Dan pada kehidupan lain, ada sebagian pemuda-pemudi yang hanya memikirkan bagaimana tampil gagah/cantik dan tujuannya buat menarik lawan jenisnya. Mereka tak berpikir bahwa hidup ini menuntut orang untuk berjuang, dan ada orang di luar sana yang hanya bisa merenungi dan menerima nasib menjadi orang yang tidak beruntung. Ada juga orang yang hanya bisa memperhatikan, mengamati dan berusaha menghibur mereka yang merasa kurang beruntung tersebut.

Inilah hidup. Sekali lagi, inilah hidup pikir mereka. Dunia memang aneh. Allah menciptakan semua ini pasti memberikan pelajaran yang berharga, bagi orang-orang yang berpikir. Islam mengajarkan umat manusia untuk berzuhud terhadap dunia, qonaah (menerima) dan istiqomah sebagai napak tilas buat jalan ke surga. Inilah salah satu fenomena hidup yang selalu terekam dalamoleh ingatanku…..

Ketika kutelusuri jalan menjelang isya, kulihat laki-laki umur 30-an sedang mendendangkan sebuah lagu di sebuah warung pinggir jalan . tampak orang-orang di sana ada yang acuh, ada sedikit memberi perhatian. Pernahkah kalian bayangkan bagaimana perasaan laki-laki itu tatkala melihat orang-orang yang kelihatannya lebih sukse dari dia? Pernahkah terpikir oleh kalian apa yang terlintas dalam benaknya takala menyadari mereka lebih beruntung darinya? Aku juga tak tau itu. aku juga tak tahu seberapa besar kekuatan kesabaran, keikhlasan dan kepasrahan yang ada di benaknya. Aku juga tak tahu di mana dia menyimpan keping-keping kesombongan dan rasa malu. Aku rasa dia sudah mampu berdamai dengan takdir“ pikirku. Dia orang yang tegar di jalan kehidupan. Ya…. Merekalah pahlawanku masa kini” kata hatiku, sambil mengurut dada.

Kata orang pahlawan adalah orang yang rela mengorbankan harta, jiwa dan darah yang dimiliki untuk kepentingan bangsa dan Negara. Pahlawan adalah orang yang tidak membebani Negara dan mampu mengangkat derajat bangasa di mata dunia.

Tapi entah kenapa menurutku pahlawan di masaku bukan seperti definisinya tepatnya untuk kasus yang satu ini. Pahlawan masa kini bukan lagi orang yang rela mengangkat senjata dan mengorbankan nyawa. Pahlawanku bukan pula para politikus, pejabat pemerintahan yang sukanya menggerogoti lembaran-lembaran kertas yang menurutku nilainya itu tidak seberapa dibanding nilai yang diberikan oleh Tuhan,ataupun spiderman dan supermen. Pahlawanku adalah pahlawan yang rela pergi pagi pulang sore. Dengan berbekal keikhlasan dan keyakinan bahwa nanti sore dia akan membawakan sesuatu untuk keluarganya. Merekalah pahlawna masa kini ku. Yang hidup sederhana, tanpa membenani orang lain dan para pahlawan tanpa tanda jasa. Yang hidupnya pas-pasan yaitu pas ada uang ketika beli beras, pas ada uang ketika beli sayur dan pas ada uang ketika beli baju buat keluarga.


No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sopan kami hargai

 
Copyright © 2016. ARTICLE ARPAN.
Design by ARPAN NEWS. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License