Menjadi guru adalah pekerjaan mulia, siapapun bisa
menjadi guru baik di rumah, lingkungan masyarakat terlebih-lebih yang formal
seperti di Sekolah. Oleh karena itu untuk mengajar yang formal butuh keahlian
dalam mengajar, harus menguasai materi, menguasai kelas, dan menginspirasi. Jadi sepantasnyalah seorang
guru harus terus berlatih, jangan bosan hingga mahir ketika mengajar di kelas.
Guru tidak sekedar transfer ilmu kepada anak didik tapi lebih dari itu yakni
bisa memberikan tauladan yang baik kepada anak didiknya hingga kelak mereka
memiliki bekal dasar yaitu akhlak hingga menjadi manusia yang beradab.
Guru yang hebat tidak hanya memiliki kompetensi sesuai
dengan akademiknya akan tetapi lebih dari itu, yakni mampu menjiwai dan
memahami karakter dan gaya belajar setiap siswa oleh karenanya ketika mau
menyampaikan materi perlu adanya penyegaran atau ice breaking tujuannya
untuk minta perhatian dan menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Karena
bagaimanapun ada saja diantara murid yang masih belum fokus karena masih
terbawa suasana di rumah di sinilah guru memainkan peranannya.
Guru inspiratif harus memiliki kepribadian yang menarik
sehingga dapat menstimulasi siswa untuk mengembangkan potensi diri, menumbuhkan
kesadaran siswa dalam mengembangkan gaya belajarnya, selain menjalin kehangatan
interaksi dengan siswa sehingga guru dilihat sebagai sosok yang menyenangkan,
dan dapat menjadi mitra belajar yang menyenangkan.
Begitu juga untuk menjadi guru yang dihargai bukan hanya
oleh murid di kelasnya juga oleh teman di team guru-guru sekolah tersebut
oleh karena itu penting memperhatikan beberapa hal yaitu :
1.
Banyak
tersenyum dengan siapapun baik itu siswa maupun sesama guru; dengan senyum anda
dapat menciptakan lingkungn sosial yang bersahabat, kita merasa lebih nyaman
dan membuat orang disekitar kita menjadi lebih rileks, walaupun kita mungkin sedang
didera banyak masalah, tetap memberi senyuman, karena dengan banyak senyum
selain memang bernilai sedekah secara psikologis dapat membuat suasana hati
lebih tenang dan dapat dipercaya oleh rekan kerja maupun siswa-siswinya.
Sebaliknya kalau wajah selalu cemberut apalagi menampakkan kemarahan tidak akan
menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah. Dan pada akhirnya kegiatan
belajar mengajar jadi kurang menyenangkan.
2.
Peka
terhadap kondisi suasana dan karakter siswa; Sering kali guru tidak mengamati
sikap-sikap siswa disaat mengajar, kalau guru asyik sendiri maka wajar kalau
ada beberapa siswa yang juga asyik dengan aktifitasnya sendiri hingga tak lagi
memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru. Ketika guru sedang berbicara lantas ada satu
atau dua siswa sedang mengobrol segera minta perhatian kepara siswa dan itu
banyak cara yang bisa dilakukan seperti ; dengan mengangkat tangan kanan sambil
berucap diawal “minta perhatian,” kemudian angkat tangan kanan tanpa bersuara.
Tentu sikap guru seperti itu sudah ada kesepakat diawal sebelum memulai
pembelajaran.
3.
Tidak mengeluarkan
kata-kata negatif apalagi sampai menjelekkan siswa atau menceritakan guru lain;
Tak seorang pun ingin aibnya dibuka secara umum apalagi dibelakang diri siswa.
Jika guru terus melakukan itu siswa bisa menilai bahwa gurunya yang sebenarnya
bermasalah akibatnya membuat siswa menjadi ragu dan tidak percaya atas perilaku
guru tersebut.
Menjadi guru teladan memang membutuhkan waktu dan proses,
dan itu merupakan dambaan bagi setiap guru yang memiliki dedikasi. Guru adalah role model, segala tingkah laku
guru baik ucapan maupun tindakan akan selalu menjadi perhatian. Dan itu sudah
menjadi pakem bagi siapapun baik guru yang ada di rumah yaitu orang tua, terlebih
lagi para pengambil kebijakan pada bidangnya masing-masing.
Tips ketika mau memulai pembelajaran yang baik dan
berkesan :
1.
Membuat
perangkat pembelajaran dengan perangkat peraganya; Idealnya seorang guru
seminggu sebelum menyampaikan materi sudah menyiapkan RPP dan alat peraganya.
2.
Selalu
berpikir positif ; Sebelum mengajar penting seorang pendidik untuk selalu
berpikir positif pada saat mau memulai pembelajaran, karena pikiran positif
mempengaruhi sikpap dan prilaku guru. Dan siswa juga dapat melihat wajah yang
sejuk pada diri guru.
3.
Memberi
reward dan punishments; Reward bisa diberikan kepada siswa yang betul-betul
mengikuti pembelajaran dengan baik. Dan reward banyak bentuknya bisa berupa
pujian, memberikan bintang kalau siswa TK atau SD dan kalau sudah SMP dan SMA
bisa yang lebih dari itu. Sedangkan punishments dapat diberikan sewajarnya dan
proporsional.
4.
Fun
learning; Dengan suasana belajar yang menyenangkan pastilah akan bermunculan
inspirasi-inspirasi baru yang menyegarkan. Inspirasi ini tidak hanya diciptakan
oleh guru, tetapi sangat mungkin inspirasi tumbuh dari dalam diri siswa dan
tugas guru yang menumbuhkannya.
Dengan menjalankan tips yang sesuai maka sedikit
banyaknya akan ada pengaruh yang positif namun semua itu tidak terlepas dari do’a
dan usaha yang terus menerus selain meningkatkan kompetensi-kompetensi lainnya
yang memang sangat dibutukan guna menunjang profesionalisme. Mengutip kata Mario
Teguh, “Guru terbaik adalah guru yang sadar bahwa ia adalah seorang
guru”. Oleh karenanya sangat jelas bahwa seorang guru dituntut untuk lebih profesional
dan bisa lebih menjiwai dan untuk menuju kesana langkah awal adalah memiliki
niat yang tulus yaitu ingin melakukan perubahan bagi umat dan bangsanya.
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda sopan kami hargai